Cara Bikin Website Bisnis yang Bikin Orang Mau Beli

Daftar Isi

memasarkan produk UMKM dengan website bisnis gratis

 Sarjanamasukangin-Punya bisnis di era digital tanpa website itu kayak buka toko di tengah hutan, lalu berharap ada yang nyasar beli. Bisa aja sih, tapi... capek nungguinnya.

Website bukan cuma soal eksistensi, tapi soal kredibilitas, interaksi, dan ekspansi pasar. Di artikel ini, kita akan bahas bukan cuma bagaimana cara bikin website, tapi juga gimana bikin website yang berfungsi maksimal untuk bisnis kamu—terutama kalau kamu pelaku UMKM atau startup yang baru mulai.

Kenapa Website itu Penting Buat Bisnis (dan Bukan Sekadar Formalitas)

1. Website = Kredibilitas

Di zaman orang lebih percaya Google daripada brosur, website jadi kartu nama digital kamu. Calon pelanggan pengin tahu kamu siapa, jualan apa, dan... bisa dipercaya nggak?

Bonus: Tampilkan testimoni atau sertifikasi di website kamu. Itu semacam “jaminan halal” buat bisnis digital.

2. Bisa Ditemukan di Mana Aja, Kapan Aja

Website bekerja 24/7. Nggak ada kata tutup. Bahkan pas kamu tidur, dia tetap bisa bantu jualan. Dengan SEO yang benar, kamu bisa muncul di pencarian Google dan dapat pelanggan dari luar kota, luar pulau, bahkan luar negeri (kalau kamu siap).

3. Interaksi Lebih Gampang (dan Terukur)

Lewat contact form, media sosial, atau fitur chat, pelanggan bisa tanya-tanya tanpa harus awkward DM di Instagram. Dan kamu bisa tahu apa yang mereka butuhkan.

Langkah-langkah Bikin Website yang Fungsional dan Profesional

1. Tentukan Tujuan Website Kamu

Ini langkah yang sering dilewatkan: Ngapain sih bikin website? Mau jualan langsung? Edukasi pasar? Bangun brand?

Contoh:

  • Kalau kamu jualan barang: butuh fitur katalog + checkout.
  • Kalau kamu penyedia jasa: butuh halaman penawaran dan testimoni.
  • Kalau kamu edukator: butuh blog + download materi.

Kenali Audiensmu. Semakin jelas, semakin fokus isi websitemu nanti.

2. Pilih Nama Domain dan Hosting

Domain itu kayak alamat rumah. Hosting itu tanahnya. Pilih nama domain yang gampang diingat dan relevan. Misalnya, tantebrownies.com lebih “ngena” daripada brownies-lezat123.co.id.

Soal hosting, utamakan:

  • Kecepatan akses
  • Uptime tinggi
  • Layanan support yang sigap

3. Desain Website: Simpel, Responsif, dan On Brand

Jangan kalap ingin semua animasi masuk. Fokus ke pengalaman pengguna. Gunakan template yang responsif (bisa dibuka nyaman di HP), navigasi yang jelas, dan visual yang sesuai identitas brand.

Kalau websitemu jualan skincare tapi desainnya kayak situs berita zaman 2005, pelanggan langsung ilfeel.

Konten Penting yang Harus Ada di Website Bisnismu

Halaman Utama

Ini seperti etalase toko. Harus jelas kamu siapa dan jualan apa. Tambahkan:

  • Gambar/video yang menarik
  • Headline yang punchy
  • Call-to-action (CTA) seperti “Cek Produk”, “Hubungi Kami”, dsb.

Halaman Produk atau Layanan

Tampilkan detail produk/jasa dengan harga, spesifikasi, dan testimoni. Gunakan bahasa yang menjawab problem pelanggan, bukan sekadar fitur teknis.

Halaman Tentang Kami

Orang beli bukan cuma karena produk, tapi juga karena siapa yang jual. Ceritakan siapa kamu, apa misi bisnismu, dan perjalananmu. Ini membangun koneksi emosional.

Website Sudah Jadi? Saatnya Dipelihara dan Dikembangkan

1. Update Konten Berkala

Google suka website yang hidup. Tambahkan blog, update info produk, dan buang konten yang kadaluarsa.

2. Keamanan Itu Wajib

Pakai SSL (https), backup rutin, dan selalu update platform serta plugin. Ingat, satu celah bisa bikin reputasi kamu rontok dalam semalam.

3. Pantau Performa Website

Gunakan Google Analytics untuk tahu siapa yang datang, berapa lama mereka di websitemu, dan apa yang mereka klik. Data ini penting buat evaluasi dan pengembangan strategi.

Kesimpulan: Website yang Efektif Adalah Investasi, Bukan Beban

Website bukan biaya, tapi investasi. Apalagi buat kamu yang baru mulai bisnis di era digital. Kalau dibangun dengan strategi yang tepat, dia bisa jadi sales kamu yang paling rajin, paling sabar, dan... nggak pernah minta cuti.

Mulailah dari yang sederhana, tapi jelas tujuannya. Jangan tunggu “sempurna” baru jalan—karena pelanggan nggak nunggu kamu siap. Mereka cari yang bisa bantu mereka sekarang juga.


Kalau kamu suka artikel ini, nanti aku bisa bantu kamu bikin bagian lanjutan seperti:

  • Panduan SEO untuk Website UMKM
  • Contoh Desain Website yang Efektif
  • Checklist Sebelum Launching Website

Tertarik lanjut ke mana dulu?

Posting Komentar